Text
Digestibility of betung bamboo fiber following fungal pretreatment (Digestibilitas serat bambu betung setelah pretreatment jamur)
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pretreatment jamur pada serat bambu betung terhadap rendemen gula dari hidrolisis enzimatis dan microwave dengan asam. Hidrolisis enzimatis pada bambu setelah pretreatment menggunakan selulase 10 dan 20 FPU/g substrat dalam inkubator shaker pada suhu 50°C selama 48 jam pada kecepatan 150 rpm. Konsentrasi asam sulfat yang digunakan dalam hidrolisis asam dengan microwave yaitu 1,0,2,5 dan 5% baik dengan atau tanpa penambahan karbon aktif pada daya microwave 330 watt selama 5-12,5 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hidrolisis asam dengan microwave menghasilkan rendemen gula yang lebih baik yang cenderung meningkat dengan bertambahnya waktu iradiasi. Berdasarkan berat kering dari biomassa awal bambu, pretreatment dengan konsentrasi inokulum 5% menunjukkan rendemen gula pereduksi yang lebih tinggi (17,06%) dari pada konsentrasi inokulum 10% (14,54%). Penambahan karbon aktif cenderung menurunkan pembentukan senyawa coklat. Namun, pada konsentrasi asam 1% penurunan pembentukan senyawa coklat juga diikuti dengan penurunan rendemen gula pereduksi. Tampaknya tidak terdapat pengaruh menguntungkan pada rendemen gula dengan adanya penambahan karbon aktif dari hidrolisis microwave dengan asam. Pretreatment dengan konsentrasi inokolum 5% selama 12,5 menit pada konsentrasi asam 1% menghasilkan rendemen gula pereduksi yang tertinggi. Rendemen ini meningkat 6,3 kali dari pada rendemen gula pereduksi dari hidrolisis enzimatis menggunakan enzim 20 FPU/g selulase dan laju hidolisis holoselulosa bambu mencapai 22,75% dari rendemen gula pereduksi teoritis dari biomassa awal.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain