Bahasa asing dapat mempengaruhi bahasa Indonesia karena kebutuhan masyarakat akan adanya kosakata yang dapat digubnakan sebagai penyebutan simbol. Ketika tidak menemukan kosakata bahasa Indonesia yang tepat, pengguna bahasa akan menggunakan bahasa asing atau bahasa daerah untuk mengungkapkan ide atau gagasannya.
Makian merupakan ungkapan verbal yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ujaran memaki dalam bahasa Kaili. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kulaitatif.
Bahasa Nafri merupakan salah satu bahasa di Provinsi Papua, Kota Jayapura yang jumlah penuturnya termasuk kategori sedang. Penelitian ini menjelaskan dan mendeskripsikan peran semantis verba bahasa Nafri (BN), yakni peran semnatis verba keadaan dalam BN, peran semantis verba tindakan dalam BN, dan peran semantis proses dalam BN.
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi Tekni Pemandangan Indah dalam meningkatkan kualitas keterampilan menulis deskripsi pada siswa SD. Aadapun teknik Pemandangan Indah adalah teknik yang mengtulaisasikan imajinasi persepsi otak atas sebuah objek yang ingin digambarkan.
Sebagai bahasa daerah dengan jumlah penutur terbesar dan fungsinya sebagai Lingua Franca, bahasa Dayak Ngaju memegang peran yang sangat strategis. Oleh karena ituu, pembakuan dan pendokumentasiannya harus berjalan dengan baik. Yang tidak kalah penting adalah upaya regenerasi penutur sebab semakin jarang anak-anak yang menuturkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini tentang bahasa media massa berbahasa Indonesia sudah banyak dilakukan sebelumnya. Namun, masih banyak aspek yang belum diteliti, salah satunya adalah aspekstruktur berita utama (hard news). Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah struktur dan pengembangan teks berita utama surat kabar.
Bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi memegang peranan penting dalam lingkungan sekolah. bahasa yang digunakan anak sekolah dasar bervariasi, baik sekolah umum maupun sekolah berbasis khusus. Sekolah Dasar yang mendidik anak-anak berkebutuhan khusus tentu saja tidak dapat disamakan dengan sekolah untuk anak yang normal.