Tulisan ini menganalisis hubungan bahasa dan kuasa dalam teks pidato politik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dibacakan saat pendeklarasian SBY-Boediono sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden Repoblik Indonesia periode 2009-2014.
Penolakan yang merupakan reaksi negatif ter hadap suatu ajakan, permintaan atau tawaran memiliki bentuk bahasa tertentu sesuai dengan berbagai faktor sosial yang berpengaruh. Dalam hal menolak, penutur dihadapkan pada sebuah pilihan sulit.