Revolusi kemerdekaan di Jambi berbeda dengan semangat revolusi sosial di daerah-daerah lain. Konflik politik lokal di Jambi didasarkan pada rasa kecewa yang muncul di kalangan elit tradisional jambi kepada elit baru Repoblikan yang berasal dari luar Jambi. Dari hal itu muncul narasi mengenai pemulihan Kesultanan jambi yang telah hancur sebelumnya pada rangkaian perang Jambi 1900-1907.
Kajian ini membahas pandangan dan peran Setiati Surasto terhadap perbaikan nasib buruh perempuan pada tahun 1940an sampai 1960an. Kajian ini bermula dari diskriminasi yang dilakukan oleh perusahaan tau majikan terhadap buruh perempuan karena mereka selau dianggap sebagai tenaga kerja murah dari amsa ke masa.