Persoalan dikotomi antara anti-teori dan pro-teori dalam kritik sastra merupakan fokus tulisan ini. Dua kubu yang saling mengklaim diri sebagai kelompok kritikus yang paling benar muncul dari akibat adanya perdebatan antara kritikus yang menggunakan teori-teori Sastra Modern atau kritik tanpa teori-teori tersebut.
Metode penelitian sastra telah berkembang pekat di Eropah sejak tahun 1960-an. penelitian sastra tidak lagi setaraf apresiasi, akan tetapi telah berkembang menjadi ilmiah. Dua metode yang paling cepat berkembang adalah berdasarkan Stilistika dan Semiotika.
This research is concerned with the analysis of oral discourse in the wedding ceremonies of Angkola Mandailing ethnic community.