Tulisan ini membahas secara kritis gaya pemerintahan Airlangga dengan menggunakan penedekatan analisi fungsional yang dikemukakan oleh Robert K Merton. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana Airlangga menjalankan fungsinya sebagairaja.
Artikel ini merupakan hasil penelitian kualitatif dengan fokus kajian pada memori kolektif masyarakat Bugis tentang perjumpaan Islam dan tradisi lokal. Dengan melakukan pengumpulan data melelui obeservasi, awawancara, dan analisis dokumen, penelitian ini memperlihatkan bahwa tradisi mallappessang olok-olok ternyata memicu kontroversi dalam masyarakat.