Maklah ini menampilkan pola ketergantungan manusia terhadap teknologi dan dampaknya dalam novel Neuromancer karya William Gibson. Novel menggambarkan manusia pengguna teknologi dimanjakan oleh inovasi teknologi dan tubuh pengguna beriteraksi dengan mesin secara berkelanjutan sehingga menagkibatkan dampak negatif.
Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap motif cerita bidadari " Lalan Belek " dari Rejang, Bengkulu dengan menggunakan motif indeks Stith Thomson. Setelah diungkap motif cerita, akan dikaji juga makna yang tersirat di balik motif tersebut.
Mantra Panah Arjuna adalah salah satu mantra Banjar berupa mantra cinta untuk menundukkan hati seorang yang dicintai. Lazimnya mantra ini dipergunakan oleh laki-laki untuk menaklukkan perempuan pujaan hatinya.
Di dalam naskah lama tersimpan ide, pemikiran, dan pengalaman penulisnya yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Naskah Tutunan Ringkas Manasik haji karya K.H. Bisri Mustofa mengungkap kondisi sosiial masyarakat berkaitan dengan pengalaman spiritual haji penulisnya ke Tanah Suci.
Paper ini mendiskusikan feminitas di dalam aoto/biografi selebritas transeksual " Aku Perempuan ". Jalan berliku Dorce Gamalaama " (2005). Auto /biografi ini diterbitkan tahun 2005
Shojo Manga (komik remaja perempuan) tampak hadir dalam karya-karya Yoshimoto, yang meniru tipikal tokoh Shojo agar membuka kemungkinan perfomativitas identitas gender yang Gueer.
Kritik sastra feminis merupakan salah satu disiplin ilmu yang menekankan penelitian sastra dengang perspektif feminis. Hal alain yang penting dalam analisis kritik sastra feminis adalah bagaimana perempuan ditampilkan.
Tulisan ini mengkaji unsur-unsur gotik yang terdapat dalam novel Penunngu Jenazah karya Abdullah Harahap. Kajian ini dilandasi oleh teori unsur gotik Brigid Cherry teori Monsterous Feminine dari Barbara Creeed.
Soneta di tangan dua penyair yang berbeda melahirkan kecendrungannya yang berbeda pula . Soneta Situr Situmorang cenderung lebi liris dan ekspresif estetikanya pun lebih setiap pada ensi soneta.
Soneta di tangan penyiar yang berbeda melahirkan kecendrungannya yang berbeda pula. Sitor Situmorang cenderung lebih liris esetikanya pun lebih setia pada konvensi soneta.