Abad XXI ini diramalkan akan membawa perubahan terhadap struktur ekonomi dan kebudayaan dunia. Hal ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran terhadap budaya dan bahasa, termasuk budaya dan bahasa pekal. Agar kondisiseperti ini tidak terhadap bahasa Pekal, bahasa ini perlu dipelihara, di bina dan dikembangkan yaitu melalui penelitian.
Maklah ini mengkaji sikap bahasa masyarakat perbatasan NTT, lebih tepatnya masyarakat Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu,ProvinsiNusa Tenggara Timur
Dalam bahasa Melayu-Betawi banyak ditemukan Leksem yang maknanya bermiripan. Kemiripan makna leksem-leksem itu ada yang bersisnonim, ada pula yang berhiponim. Penelitian ini menekankan hubungan makna kehiponiman verba dengan makna 'membawa'.
Bahasa sansakerta masih digunakan dalam karya sastra dan pada kehidupan beragama, khusunya pada masyarakat Bali. Oleh karena itu bahasa Sansakerta masih layak untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui 1) khazanah verva; 2) Sufiks infleksi; verba persen-indikatif-parasmaipadam urat kerja keras I;3) merumuskan kaidah-kaidahnya.