Fenomena Jember Fasion Carnaval (JFC) yang terjadi di Kabupaten Jember menjadi salah satu latar belakang dilakukannya penelitian ini.Jember yang mempunyai latar belakang masyarakat pandalungan, diantara masyarakat terbentuk sebuah karnaval fashion yang saat ini dikenal hingga dunia.
Jenny Lee merupakan keramikus perempuan sekaligus pendidik seni keramik berasal dari surabaya. Jenny Lee sering mengikuti pameran tunggal maupun bersama. Keunikan dari karya keramik Jenny Lee adalah terletak daro konsep dan gaya keramik yang diiliki.
Kearifan lokal yang diwadahi Trai Sanghyang Ddi Bnajar Jangu, Desa duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali mengandung nilai-nilai budaya nilai kemanusiaan, kebersamaan, persaudaraan, kearifan terhadap lingkungan,ketauladanan.
Artikl ini merupakan hasil penelitian kualitatif memakai pradigma teori sosial kritis. Masalah yang dikaji adalah genealogi porosan dan maknanya bagi agama Hindu. Meotode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bertumpu pada pradigma interpretatif dan pradigma teori sosial kritis (Ritzer, 2012).
Pendidikan pada dasarnya berbasisi sosial budaya berupa kegiatan pembelajaran yang didasarkan pada unsur-unsur budaya yang ada pada masyarakat setempat.
Pertunjukan tari adakalanya dibawakan oleh penari tunggal atau penari kelompok. Tari tunggal dilakukan oleh seorang penari memerankan seorang karakter atau tokoh. Bentuk tariannya berdiri sendiri dan tidak ada kaitannya dengan penampilan tari sebelumnya.
Pencantuman seni dalam program-program pendidikan dapat difungsikan untuk membantu khususnya dalam usahanya untuk menumbuhkembangkan peserta didik agar menjadi utuh, dalam arti cerdas nalar serta rasa,sadar rasa kepribadian serta sosial, dan cinta budaya bangsa sendiri maupun bangsa lain.
Dampak dari pertumbuhan industri di Bali dapat dilihat dari sisi positif dan negatifnya.Sealain pertumbuhan ekonomi dan berbagai kemajuan fidik, Bali menghadapi dilema kemerosotan dalam aspek sosial dan budaya. Berbagai fenomena siosial di Bali tersebut diungkapkan oleh majalah kartun Bog-bog dengan nada parodi satir.