Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketirisan penggunaan Bahasa Jawa antara orang tua dan anak pada masyarakat Surabaya berdasarkan variabel usia dan mendeskripsikan ketirisan penggunaan bahasa Jawa antara orang tua dan anak dalam konteks keluarga. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sumber data berasala dari 30 keluarga Surabaya terdiri atas 10 keluarga dewasa ini.
Penelitian ini didasari oleh adanya kebutuhan untuk mengembangkan keterampilan berbicara pada siswa sekolah dasar. Kenyataan menunjukkan bahwa pemebelajaran berbicara belum mendapat perhatian yang serius dari Guru. Padahal kemapuan berbicara sangatlah penting.