Artikel ini merupakan hasil penelitian kualitatif dengan fokus kajian pada memori kolektif masyarakat Bugis tentang perjumpaan Islam dan tradisi lokal. Dengan melakukan pengumpulan data melelui obeservasi, awawancara, dan analisis dokumen, penelitian ini memperlihatkan bahwa tradisi mallappessang olok-olok ternyata memicu kontroversi dalam masyarakat.
Artikel ini membahas tentang perkembangan Pelabuhan Tanjung priok mulai dari awal pembangunannya pada 1883 hingga 1925 ketika pelabuhan telah dilengkapi dengan stasiun. Pelabuhan tanjung priok merupakan proyek yang di bnagun sebagai respon dari pembukaan Terusan Suez di Mesir yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan kemaritiman dari ERopah menuju Timur termasuk Hindi Belanda.
Revolusi kemerdekaan di Jambi berbeda dengan semangat revolusi sosial di daerah-daerah lain. Konflik politik lokal di Jambi didasarkan pada rasa kecewa yang muncul di kalangan elit tradisional jambi kepada elit baru Repoblikan yang berasal dari luar Jambi. Dari hal itu muncul narasi mengenai pemulihan Kesultanan jambi yang telah hancur sebelumnya pada rangkaian perang Jambi 1900-1907.
Kajian ini membahas pandangan dan peran Setiati Surasto terhadap perbaikan nasib buruh perempuan pada tahun 1940an sampai 1960an. Kajian ini bermula dari diskriminasi yang dilakukan oleh perusahaan tau majikan terhadap buruh perempuan karena mereka selau dianggap sebagai tenaga kerja murah dari amsa ke masa.
Konflik perebutan dan kekuasaan dalam kerajaan Johor pada abad ke-18 ikut menyeeret orang-orang Bugis yang ada di kawasan tersebut. keberhasilan menaklukan Raja kecik membuat Upu Daeng bersaudara mendapat jabatan penting dalam kerajaan Johor sbagai yang Ynag Dipertuan Muda dan dinikahkan dengan para Bangsawan Melayu serta saudara perempuan Sultan.