Art Original
Kriya di Pulau Bali: Ketakson, Kerajinan, dan Kitsch
Tulisan ini memberi kontribusi masyarakat menyangkut kedudukan kriya serta fungsinya di era Bali yang semakin berkembang. Kriya adalah produk budaya yang berkembang dalam wilayah konsep sosial sebagai pelengkap kehidupan masyarakat. Kegiatan ritual di Bali melahirkan kriya ketakson, kriya ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Kriya ini merupakan stilisasi berbagai unsur alam sehingga di mana pun ia berada akan memperindah dan bermakna. Selain kriya ketakson, hadir juga kerajinan khas Bali yang masih mengacu kepada bentuk dan kaidah tradisionalnya, tetapi nilai sakral, metaksu, dan simbolik serta penentuan bahan dikesampingkan. Keberhasilan kerajinan adalah ketepatan dalam wilayah peniruan, lepas dari sifat kreatif. Sementara kitsch hadir dalam dimensi budaya postmodern, perkembangannya di bidang kreatif sejalan dengan tuntutan pasar. Kitsch adalah tiruan, mudah dibawa, jauh dari sifat sakral, asal jadi, dan harganya murah. Karya seni ini merupakan produk massal untuk wisatawan, disebut juga "seni dalam rangka." Oleh karena itu, kriya, kerajinan, dan kitsch adalah produk, ciri, dan kelebihan serta tugas yang berbeda. Kriya adalah karya yang menjadi jati diri bangsa, bagian dari budaya serta menjadi akar seni rupa di Indonesia.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain