Text
Clash of Civilization: Indonesia, a Nation-state at the Crossroad
Persaingan, konflik dan perang adalah kemungkinan real dalam pluralisme budaya Namun dialog adalah juga kemungkinan real, betapa pun dialog itu tidak mudah dicapai. Memadukan perspektif Wittgenstein dan perspektif Ricoeur, ari ini mau mengatakan bahusa perspektif pluralitas "language-game" itu dapat datasi dengan paradigma penerjemahan. Tindak penerjemahan atau "keramahan linguistic dapat merupakan jawaban bijaksana atas paradigma kemajemukan bahasa. Sebagai contoh dikemukakan di sini diakuinya Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dalam Sumpah Pemuda, pada 28 Oktober 1928.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain