Text
Dinamika Tenun Lurik Jawa di tengah pasang surut usaha
Teknologi pembuatan kain tradisional yang menghasilkan tenun lurik di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta telah dikenal sejak lama. Teknologi yang dipakai masih sederhana berupa tenun gendong atau tenun gedog dan hanya perempuan yang boleh mempergunakan alat ini. Motif kain dan warna juga masih terbatas untuk kain yang dipergunakan sehari-hari dan untuk upacara adat. Baru setelah muncul teknologi alat tenun bukan mesin (ATBM) tenun lurik menjadi berkembang pesat. Meski demikian, dunia tenun lurik mengalami pasang surut, kondisinya menjadi dinamis sekali. Apalagi setelah ditemukannya serat alami dan dikembangkannya pewarna alami, penggabungan antara tenun dan batik membuat produk tenun lurik bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Tulisan yang menggambarkan dinamika tenun lurik ini merupakan hasil wawancara keliling oleh tiga penulisnya di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain