Text
Efektifitas Konsentrasi Paclobutrazol Pada Pisang CV. Ampyang Secara In Vitro
Pisang merupakan komoditas buah tropika unggulan Indonesia yang pengembangannya didukung oleh pemerintah Indonesia. Pisang Ampyang merupakan salah satu pisang yang banyak digemari dan dikusumsi. Ketersediaan bibit berkualitas merupakan salah satu tantangan bagi petani pisang Ampyang dalam pemenuhan permintaan pasar. Perbanyakan pisang Ambyar secara in vitro menjadikan salah satu alternatif menjanjikan untuk ketersediaan bibit pasaran. Namun pertumbuhan pisang Ampyang yang relatif cepat menjadi kendala di dalam kultur in vitro yang berdampak pada seringnya periode subkultur. Paclobutrazol adalah salah satu senyawa yang memiliki aktifitas dapat menghambat sintesis giberelin pada tanaman dan mampu mengurangi pertumbuhan vegetatif pada tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah pemberian berbagai konsentrasi paclobutrazol (2,5 ppm; 5 pmm; 7,5 pmm) terhadap kultur in vitro pisang Ampyang pada fase planlet untuk menekan pertumbuhan planlet pisang Ampyang. Pengamatan dilakukan mulai 2-10 minggu setelah tanam (MST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada jumlah daun tidak terdapat perbedaan yang nyata antara konsentrasi paclobutrazol yang diberikan selama 10 MST. Pada peubah pengamatan jumlah akar baru terendah terdapat pada konsentrasi 2,5 ppm pada 4 MST hingga 8 MST. Panjang akar menunjukkan akar terpendek terdapat pada 7,5 pmm dari 4 MST hingga 8 MST. Tinggi tanaman terendah terdapat pada pembelian paclobutrazol pada konsentrasi 5 ppm.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain