Text
Analisis daya saing industri menufaktur Jawa Timur: sebuah pendekatan spesial
Perubahan struktural pada perekonomian modren ditunjukkan oleh semakin besarnya peran sektor industri manufaktur dalam suatu perekonomian. Kebijakan yang berorientasi spasial dan regional merupakan salah satu faktor kunci yang dapat mendukung pemerintah pusat dan daerah dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan pembangunan di sektor industri. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan daya saing berdasarkan aspek kewilayahan (spasial) di Provensi Jawa Timur. Industri manufaktur dari aspek kewilayahan terkonsentrasi pada enam wilayah yaitu Surabaya, Kota Kediri, Sidoarjo, Gresik, Kota Malang, dan Pasuruan. Ke enam wilayah ini mendominasi output industri manufaktur di Jawa Timur hingga 85%. Hasil analisis daya saing menggunakan indek RTA (revealed comvarative trade advantage) menunjukkan bahwa Jawa Timur secara keseluruhan memiliki keunggulan komperatif dalam eksplor untuk komoditi sep[erti timbul dan produk turunannya (HS 780), pyrotechinic dan produk turunannya (HS 36), cereals (HS 10), seng dan produk dari susu (HS 04). Analisis keterkaitan spasial industri manufaktur dengan cluster doi Jawa Timur menunjukkan ada keterkaitan spasial yang positif (positive spatial autocorrelation), dimana daerah yang dimiliki daya saing yang tinggi dikelilingi oleh daerah yang nilainya tinggi pula. Analisis menggunakan model spatial lag juga menunjukkan faktor-faktor penentu daya saing indutri manufaktur (berdasarkan teori berlian/Diamond Theory dari Porter). daerah tetangga sangat penting sebagai penentu daya saing industri manufaktur di masing-masing Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain