Text
Pluralisme pada tradisi memarek di Desa Selelos, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat
Lahirnya suatu tradisi karena manusia secara aktif menganggapi lingkungan dimana manusia hidup. hal ini dapat dibuktikan dari kehidupan etnik Sasak dan Bali di Lombok Utara, dimana penomena alam mampu membuat atnik Sasak yang beragama Islam dan Budha dengan etnik Bali dan beragama Hindu menyatu melalui tradisi memarek. Tradisi ini dipusatkan di makam Babekeq, Desa Selolos, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Tradisi mamarek diwujudnyatakan dalam bentuk kaul/ nazar/ sesangi sebagai sikap untuk menjawab kekhawatiran dan ketakutan hidup.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain