Text
Aplikasi tablet mikoriza pada beberapa jenis tanaman di Jawa Timur
Mikoriza merupakan bentuk simbiosis antara jamur tanah dan akar tanaman telah diketahui berpengaruh positif terhadap pertumbuhan dan produksi banyak tanaman, disebabkan oleh kemampuannya dalam meningkatkan serapan nutrisi khususnya ketersediaan fosfat. Sastrahidayat (1995) melaorkna mengenai banyak hasil penelitian tentang mikoriza termasuk didalamnya pada tanaman pangan dan dan hortikultura di Indonesia. Makalah ini merupakan laporan penelitian lanjutan yang telah dilakukan sebelumnya oleh sastrahidayat. pada tahun kelima beberapa penelitian dilakukan di lapangan dalam bentuk plot demonstrasi mengenai introduksi mikoriza (Gigaspora margarita) pada berbagai jenis komunitas di beberapa lokasi di Jawa Timur; yakni: Malang ( jagung, tomat, cabai besar), Mojokerto (semangka, kedelai), dan Gresik (bawang merah). Komoditas tersebut ditanam pada plot percobaan dengan jarak tanam sesuai dengan anjuran. Perlakuan terdiri dari: diinokulasi V AM, pupuk organik (kotoran ternak dan kompos) , fosfat buatan (sp 26), dan kontrol. rancangan acak kelompok dengan ulangan tiga kali, uji F dan BNT.rnDisamping perlakuan teersebut dilakukan pula penyuluhan di lapangan ke petani. tujuannya adalah dalam rangka pengenalan mikoriza dalam sistem pertaniannya. Penyuluhan dilakukan secara lisan, diskusi, dan observasi lapangan. Beberapa materi penyuluhan adalah: arti mikoriza dalam manajemen pertanian dan lingkungan, agronomi secara umum, aplikasi mikoriza dan bagaimana membuat pupuk mikoriza, dan lain-lain. Hasil diskusi dicatat untuk evaluasi seberapa jauh petani memberikan respon tentang isu mikoriza tersebut. rnhasilnya sebagai berikut : rn1. Plot percobaan : Nampak bahwa semua tanaman uji memberikan respon positif terhadap inokulasi mikoriza, khususnya bagi produksinya, namun terjadi variasi bagi pertumbuhannya. pada bawang merah tidak ada pengaruh pada pertumbuhan namun positif bagi produksi, seperti halnya juga pada semangka, kedelai,. Khusunya semangka terlihat terlihat pula adanya pengaruh pada penyakit layu (fusarium oxysporum) yang dapat ditekan dengan perlakuan Mikoriza. Tidak ada interaksi antara pemberian Mikoriza dan pupuk organik pada jagung dan cabai. tetapi kotoran ternak memberikan efek terhadap hasil dan pertumbuhan jagung dan cabai. Hasil semangka dan kedelai, dipengaruhi oleh interaksi penggunaan mikoriza dan fosfat. Terlihat bahwa pemberian mikoriza tanpa fosfat atau dengan pemberian fosfat saja akan meningkatkan produksi dibandingkan kontrol.rn2. Penyuluhan mikoriza: hasilnya menunjukkan bahwa petani memberikan respon positif terhadap penggunaan mikoriza pada lahan pertanian. dalam laporan lengkap terlihat bahwa tanggapan petani tentang mikoriza tersebut termasuk didalamnya mengenai harapan dan kekhawatirannya. Beberapa respon munculdari pihak swasta yang mengkhendaki introduksi mikoriza dalam skala luas, khususnya untuk kehutanan (untuk Albizia falcataria). Disisi lain petani petani sendiri masih masih cukup jauh untuk mengadopsi mikoriza dalam manajemen pertaniannya, beberapa institusi yang berhubungan hendaknya bekerja sama seperti dalam seminar, kerta kerja, dll.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain