Text
Desentralisasi fiskal di Indonesia: studi komparatif potensi PAD Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Bandung 1991-2000
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dua daerah yang memiliki rendahrnpotensi pendapatan pemerintah daerah yaitu Kecamatan Tapanuli Utara dan yang memilikirntinggi potensi pendapatan membiayai pemerintahan lokal, Kabupaten Bandung. Berdasarkan setiaprnpotensi pendapatan pemerintah daerah, baik kabupaten berharap untuk meningkatkan lokal merekarnpendapatan pemerintah tanpa memberikan disintensives untuk kegiatan ekonomi.rnMetode penelitian ini adalah untuk menganalisis pendapatan lokal seperti lokalrnpendapatan pemerintah dan subsidi atau pinjaman pemerintah pusat sebelum Januari I,rn200 Aku di Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Bandung.rnHasil penelitian adalah, pertama ekonomi Kabupaten Bandung lebih baikrndari Kabupaten Tapanuli Utara, Produk Domestik Bruto (PDB) Kabupaten Bandungrnhampir delapan belas kali dari PDB Tapanuli Utara. Kedua, pada tahun 2000,rnvolume anggaran Kabupaten Bandung adalah Rp 405,40 miliar. digit ini empat kalirnlebih tinggi dari anggaran Kabupaten Tapanuli Utara ini yang hanya Rp 99,24 miliar. IturnPendapatan fro! n pemerintah pusat didominasi oleh pendapatan sumber daya, tetapirnkinerja pendapatan pemerintah daerah dari Kabupaten Bandung lebih baik. (Rprn48,24 miliar atau II% dari total anggaran kabupaten) dari Kabupaten Tapanuli Utara.rnKetiga, pendapatan dari pajak daerah, item pendapatan sumber daya tidak memilikirnpembedaan antara ar kedua kabupaten, tetapi total pendapatan dari setiap itemrnmenunjukkan perbedaan yang signifikan. Keempat, sumber daya pendapatan darirnretribusi Item acara di Kabupaten Tapanuli Utara lebih beragam dari pemerintahrnKabupaten Bandung. Namun, pemerintah Kabupaten Bandung lebih mampu untukrnmengumpulkan dana dari pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain