Text
Uji simplisia tumbuhan obat tradisional berupa senyawa metabolit sekunder di kawasan taman nasional gunung lauser (TNGL)
Saat ini pengobatan tradisional denganrnmemanfaatkan tumbuhan berkhasiat obatrnmerupakan pengobatan yang banyak dimanfaatkan dan diakui masyarakat dunia. Hal ini menandai kesadaran untuk kembali ke alam (back to nature) demi mencapai kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami yang dipercaya lebih aman dikonsumsi daripada obat sintetis. Pemanfaatanrntumbuhan sebagai obat merupakan warisanrnbudaya bangsa yang semakin berkembang,rnmenurut Kazara (1986) bahwa ada lebih dari 7500 jenis tumbuhan obat Indonesia yang dimanfaatkan sebagai obat, oleh sebab itu penelitian tentang obat tradisional perlu dilakukan karena tumbuhan bukan hanya mengandung senyawa kimia yang berfungsi sebagai bahan makanan tetapi juga sebagai bahan obat yang mempUQ.Yai efek fisiologis karena mengandung senyawa metabolit sekunder atau senyawa bioaktif. Senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, steroid, terpenoid, dan saponin merupakan hasil prosesrnsekunder yang mempunyai kemampuanrnbioaktifitas sebagai penangkis serangan kalau ada mahluk hidup lain yang mengganggunya seperti hama penyakit dan sebagai daya tarik tumbuhan tersebut (Manjang. 2002). Senyawa metabolit sekunder pada berbagai jenis tumbuhan telah banyak dimanfaatkan sebagairnzat wama, racun, aroma, dan obat-obatanrn(Darwis, 2002).
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain