Text
Regresi robust untuk memodelkan pendapatan usaha industri makanan non-makloon berskala mikro dan kecil di Jawa Barat tahun 2013
Kontribusi subsektor industri makanan, minuman, dan tembakau merupakan penyumbang terbesarrnProduk Domestik Bruto (PDB) sektor industri pengolahan non-migas Indonesia yattu sebesarrn36,27%. lndustri ini mampu menyerap 29,29% tenaga kerja sektor industri. lndustri tersebut padarnumumnya merupakan industri berskala mikro dan kecil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisrnvariabe-variabel yang mempengaruhi pendapatan usaha industri makanan bukan jasa (nonmakloon)rnskala mikro dan kecil. Data yang digunakan bersumber dari Survei Tahunan lndustrirnMikro dan Kecil (IMK) tahun 2013 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Metode analisisrnyang digunakan adalah regresi robust karena data menunjukkan terjadinya nilai pencilan (outlier).rnHasil penelttian menunjukkan bahwa variabel jumlah pengeluaran, jumlah tenaga kerja. dan jumlahrnmodal berpengaruh terhadap pendapatan usaha industri makanan non-makloon skala mikro danrnkecil. Pengeluaran untuk material memiliki nilai elastisitas lebih besar dibandingkan jumlah tenagarnkerja dan jumlah modal. Usaha industri makanan non-makloon skala mikro dan kecil, sebaiknyarnlebih fokus pada peningkatan bahan baku dan bahan-bahan lainnya yang digunakan untukrnkeperluan produksi jika ingin meningkatkan pendapatan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain