Text
Produksi gas hasil biodegradasi minyak bumi: kajian awal aplikasinya dalam microbial enhanced oil recovery (meor)
Tujuan penelitian ini adalah mengamati kemampuan produksi gas hasil degradasi minyak bumi oleh isolat-isolatrnbakteri. Peranan gas dalam MEOR adalah meningkatkan tekanan dalam reservoar, menurunkan viskositas minyakrnbumi, meningkatkan permeabilitas minyak bumi karena meningkatnya porositas dan viskositas, serta meningkatkanrnvolume minyak bumi karena banyaknya gas terlarut. Analisis dilakukan atas gas hasil degradasi minyak bumirnmenggunakan isolat bakteri hidrokarbonoklastik, yaitu Bacillus badius (A), Bacillus circulans (B), Bacillus coagulansrn(C), Bacillus firmus (D), Pasteurella avium (E) dan Streptobacillus moniliformis (F). Tahap perlakuan dengan ujirnproduksi gas, analisis gas dan analisis hasil degradasi minyak bumi menggunakan medium SMSS. Uji produksi gasrnmenggunakan mikrorespirometer pada suhu 40°C memperlihatkan bahwa isolat bakteri B, C, D, dan E dapatrnmenghasilkan gas lebih banyak dibandingkan 2 isolat bakteri lainnya, yaitu A dan F. Selanjutnya dilakukan analisis gasrnC02, 0 2, CO, N2, CH4, dan H2 menggunakan Kromatografi Gas (GC). Hasil analisis gas menunjukkan hanya 3 jenis gasrnyang terdeteksi, yaitu C02 dan N2 dengan konsentrasi yang terus meningkat dan 0 2 dengan konsentrasi yang terusrnmenurun selama 8 hari. Kultur campuran menghasilkan gas C02 sampai 4,05% pada hari ke-4, sedangkan kultur mumirnC dan D, hanya 2,4534% dan 2,8729%. Hasil kromatografi menunjukkan terjadinya degradasi minyak bumi denganrnsemakin bertambahnya jumlah hidrokarbon sederhana dengan konsentrasi 12,03% dan terbentuknya senyawarnhidrokarbon dengan rantai yang lebih panjang sebanyak 3,07%. Kultur campuran M3 dan M5 memiliki kemampuanrnmenghasilkan gas C02 tertinggi dibandingkan isolat bakteri tunggal. Selain itu, kultur campuran C dan D mampurnmenguraikan minyak bumi dan merupakan konsorsium yang sating menguntungkan (sinergisme).
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain