Text
Ekstrasi tanin dari kulit kayu akasia (Acacia Mangium) dan pemanfaatannya sebagai inhibitor korosi logam pada Feed-Water boiler
Boiler rentan mengalami korosi akibat ad1nya air umpan (feed-water~ yang mengandungrngas C02 terlarut, 0 2 terlarut, dan ion-ion adah seperti Ca2rn+ dan Mg +. Salah satu upayarnpencegahan korosi yang banyak dikembangkan adalah inhibitor organik dari bahan alamrnkarena mudah didegradasi dan tidak bersifat toksik. Pada penelitian ini digunakan kulitrnkayu akasia (Acacia mangium) sebagai altematif inhibitor korosi padafeed-water boilerrnkarena mengandung polifenol alam terutama tanin. Ekstraksi tanin dari kulit kayu akasiarndilakukan dengan cara refluks menggunak.an aquades dengan perbandingan 1: 20.rnSelanjutnya, pengujian potensi ekstrak tanin sebagai inhibitor dilakukan dalam mediarnEDT A jenuh gas C02 menggunakan metode spekstroskopi impedansi elektrokimia (EIS)rndan polarisasi potensiodinamik (Tafel). Hasil ekstraksi kulit kayu akasia dipe·oleh taninrnsebesar 29,22 %. Analisis UV-Vis dan FTIR dari produk ekstraksi menunjukan adanyarnkesesuaian spektra serapan dengan tanin. Berdasarkan hasil pengujian Tafel diketahuirnbahwa baja karbon terkorosi secara signifikan dan penambahan ekstrak tanin ke dalamrnmedia dapat menurunkan laju korosinya. Pada suhu 65°C ekstrak tanin memiliki efisiensirnsebesar 36,1% pada konsentrasi 80 ppm. Interaksi antara permukaan logam denganrnekstrak tanin adalah adsorpsi secara fisik yang mengikuti asumsi isoterm adsorpi Temkinrndengan nilai L'lGacts sebesar -13,383 kJ/mol.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain