Text
Pengaruh pengolahan awal terhadap produksi bioetanol dari singkong pahit dengan menggunakan jamur Aspergillus niger pada proses hidrolisis pati
Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan bioetanol dari singkong pahit denganrnmenggunakan enzim amilase dari jamur Aspergillus niger untuk proses hidrolisis. Singkongrnpahit yang merupakan bahan pangan yang masih kurang dapat dimanfaatkan secararnmaksimal oleh masyarakat dapat dijadikan sebagai bahan baku altematif dalam pembuatanrnbioetanol. Singkong pahit diolah dengan perlakuan 1, perlakuan 2 dan perlakuan 3 untukrnmengetahui pengaruh pengolahan awal terhadap bioetanol yang dihasilkan. JamurrnAspergillus niger digunakan dalam proses hidrolisis karena kemampuannya dalamrnmenghasilkan enzim amilase dan amiloglukosidase untuk mengubah pati menjadi glukosa .rn.. Pada penelitian ini juga dilakukan penentuan kondisi optimum pertumbuhan jamurrnAspergillus niger. Dari hasil penelitian, diperoleh kondisi optimum pertumbuhan jamurrnAspergillus niger pada pH 5, suhu 40 °C, dan konsentrasi Aspergillus niger 10%. Singkongrnyang merupakan bahan berpati dapat dibuat menjadi bioetanol melalui proses gelatinasi,rnhidrolisis dan fermentasi. Untuk meningkatkan kadar etanol yang dihasilkan, dilakukanrndestilasi bertingkat pada cairan hasil fermentasi. Dari analisis pada cairan hasil destilasirndiperoleh kadar etanol sebesar 6,27 % untuk singkong dengan perlakuan 1 dan 9,69% untukrnsingkong perlakuan 3. Pada singkong perlakuan 2, tidak diperoleh etanol pada cairan hasilrnfermentasi tetapi menghasilkan asam asetat. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwarnperlakuan awal pada singkong pahit berpengaruh terhadap etanol yang dihasilkan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain