Text
Masalah penggunaan hewan dalam eksperimen
Kontroversi seputar penggunaan hewan dalam eksperimen akhirakhirrnini semakin marak. Grakan Antivivisection, yang semula aktivitasnyarnterbatas hanya pada upaya menentang riset yang melibatkanrnkegiatan pembedahan hewan hidup (vivo=hidup, mahluk hidup + sectionrn=bedah, menyayat), sekarang meluas menjadi gerakan yang menentangrnseluruh kegiatan riset yang menggunakan hewan uji, dengan atau tanparndisertai dengan kegiatan pembedahan. Bahkan, penggunaan hewail hiduprnsebagai bahan praktikum di sekolah dan jurusan atau fakultas tertentu dirnPerguruan Tinggi (sepert jurusan biologi, kedokteran, dan farmasi) jugarnmulai digugat. Akibatnya banyak pakar, periset, dan pendidik, lembagalembagarnpenelitian, laboratorium, industri baik yang diselenggarakanrnoleh pemerintah maupun swasta menjadi sasaran cemohan. Dan banyakrnpula di antaranya yang secara mental merasa terkepung danrnterperangkap dalam perasaan bersalah (Arluke, 1992). walau tak sedikitrnpula yang tetap kokoh pada pendi ri 'atinya untuk tetap menggunakanrnhewan sebagai objek eksperimen asal tetap dalain kerangka penyelamatanrnhidup manusia (Birke & Michael, 1992(b)).
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain