Text
Analisis implementasi MP3EI (studi kasus: rencana pengembangan pelabuhan Makassar)
Peranan pelabuhan menjadi sangat penting bagi terwujudnya tujuan Masterplan Percepatanrndan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Disisi lain, bila MP3EI dapatrndiimplementasikan dengan baik, maka implikasinya adalah pertumbuhan lalu lintas barangrnmelalui pelabuhan menjadi lebih tinggi. Salah satu program MP3EI adalah konsep tol lautrn(Marine Highway) dengan membangun konektifivitas distribusi logistik antara Wilayah IndonesiarnBarat dan Wilayah Indonesia Timur. Tujuan kajian adalah untuk mengetahui sektor aparnsaja yang menjadi sektor basis dan non basis dalam perekonomian Kota Makassar danrnsekitarnya serta kebutuhan pengembangan Pelabuhan Makassar dalam mendukung MP3EIrnKoridor Ekonomi Sulawesi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Location Quotientrn(LQ), analisis time series, analisis kebutuhan dan analisis AHP. Hasil kajian menunjukkan bahwarnsektor basis dengan nilai LQ > 1 yang ada di kawasan hinterland Pelabuhan Makassar, yaiturnsektor pertanian, subsektor pertambangan bukan migas, listrik dan air bersih, sedangkan sektorrnnon basis dengan nilai LQ < 1 pada kawasan hinterland Pelabuhan Makassar adalah sektorrnbangunanjkonstruksi, subsektor pertambangan minyak dan gas bumi, sektor kehutanan,rnIndustri pengolahan, peternakan, sektor perdagangan, hotel & restoran, sektor pengangkutanrndan komunikasi dan sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan, sehingga untuk memenuhirnkebutuhannya di sektor tersebut masih dibutuhkan impor dari daerah lain. Kebutuhanrnpengembangan Pelabuhan Makassar berdasarkan skenario moderat, pada tahun 2016rndiproyeksikan BOR akan mencapai 60.94%, sehingga diperlukan penambahan dermagarnsebanyak 1 unit dan penambahan Container Crane sebanyak 2 buah sehingga pada tahun 2019rnjumlah peralatan yang ada berjumlah 7 unit CC,14 unit TT, dan 26 Headtruck. Prioritasrnutamapengembangan Pelabuhan Makasar adalah fasilitas pokok wilayah daratan dengan nilairn55%. Berdasarkan faktor fasilitas pokok wilayah dar a tan, fasilitas yang menjadi prioritas utamarnadalah lapangan penumpukafi lini satu dengan nilai 65,5%dan prioritas kedua adalah dermagarndengan nilai 27% .
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain