Text
Preferensi masyarakat terhadap program mengatasi kemacetan di DKI Jakarta
kemacetan lalu lintas di Jakarta seimbang antara jumlah pertumbuhan kendaraan bermotor denganrnkapasitas jalan. Untuk mengantisipasi itu, adalah program kebijakan yang diperlukan yang berdampak pada berkurangnyarnkemacetan di Jakarta seperti manajemen pasokan, manajemen permintaan dan membangun darirnsistem pembiayaan. Tujuan dari cara ini adalah untuk menekankan pada Penggunaan kendaraan pribadi. Karena itu,rnPenelitian ini akan membahas tentang cara terbaik untuk mengurangi kemacetan di Jakarta berdasarkan preferensirnmasyarakat.rnBerdasarkan analisis, kebijakan kemacetan berkurang lebih suka mengubah pengaturan transportasi umumrndari pembatasan kendaraan pribadi. Hal ini tercermin dalam probabilitas pemilihan pemerintahrnkebijakan untuk mengurangi kemacetan Meningkatkan angkutan umum (29%), penambahanrnlingkar KRL terintegrasi dengan sistem angkutan massal (22%), pengaturan jamrnkerja dan sekolah (22%), sterilisasi dan penambahan jalur dan busway armada (13%), TolrnProgram jalan Penambahan (6%), Penerapan Electronic Road Pricing (ERP) (6%) danrnSubsidi bahan bakar Removal (6%). Selain itu, ada dua kebijakan yang tidak menjadi pilihanrnpenegakan genap dan ganjil piring meningkat biaya parkir. Kedua kebijakan dianggap memilikirntidak berpengaruh pada modus pilihan transportasi atau pergeseran transportasi pribadi ke transportasi umum.rnResponden persepsi beberapa kebijakan pemerintah sesuai dengan skala efektivitasrnadalah skala sangat efektif (penambahan jalan tol, sterilisasi dan penambahan jalur danrnarmada busway, pembangunan lingkar KRL terintegrasi dengan angkutan massalrnsistem, pengaturan jam kerja dan sekolah dan perbaikan transportasi umum), yangrnskala efektif (penghapusan subsidi BBM untuk kendaraan pribadi), skala sangat tidak efektif (yangrnpenerapan electronic road pricing (ERP). Persepsi masyarakat terhadap beberapa pemerintahrnkebijakan sesuai dengan skala prioritas adalah skala prioritas (pengaturan jamrnkerja dan sekolah, perbaikan angkutan umum dan sterilisasi dan penambahan jalur danrnbusway armada); skala prioritas (penambahan jalan tol dan pembangunan KRLrnlingkar yang terintegrasi dengan sistem angkutan massal), skala prioritas kurang (Penghapusanrnsubsidi BBM untuk kendaraan pribadi), skala adalah bukan prioritas (penerapan Jalan elektronikrnHarga (ERP). Persepsi masyarakat terhadap beberapa kebijakan pemerintah sesuai denganrnskala efisiensi adalah skala yang sangat efisien (electronic Pricing Masuk Jalan (ERP) dan penambahanrnjalan tol, skala efisien (sterilisasi dan penambahan jalur dan armada busway danrnpenghapusan subsidi BBM untuk kendaraan pribadi), skala kurang efisien (perbaikan masyarakatrntransportasi), skala sangat tidak efisien (lingkar dalam pengembangan KRL yang terintegrasirndengan sistem mass transit dan pengaturan jam kerja dan sekolah), persepsi publikrnbeberapa kebijakan pemerintah sesuai dengan skala sesuai dengan kondisi saat ini sangat
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain