Text
Kajian tarif parkir dalam rangka membatasi penggunaan mobil pribadi di DKI Jakarta
Penyebab kemacetan yang terjadi di Jakarta adalah sejumlah besar swasta. Sebagai upaya untuk mengurangi jumlah kendaraan yang menaikkan tarif parkir yangrnmenyebabkan pengguna kendaraan pribadi, khususnya mobil, enggan menggunakan mobilnya. survei primerrndilakukan dengan membagi lokasi di jakarta menjadi 3 zona yang tepi, tengah,rndan pusat. Selain itu, dengan analisis kuantitatif itu menemukan WTP, A TP, dan elastisitasrntingkat taman. Untuk zona tepi, jika tingkat meningkat dengan rata-rata WTP (Rp.3.889rnmaka ada 49,56% pengguna yang tidak par Ked kendaraan mereka serta mereka tidakrnmenggunakan kendaraan pribadi. Sementara itu, jika tarif parkir menaikkan luar meanrnATP (Rp.4571, -), akan ada 65,66% menurun jumlah orang yang tidak menggunakan nyarnJumlah kendaraan pribadi. Artinya, untuk zona tepi, jika tingkat meningkat sebanyak 1%rnmaka akan mengurangi jumlah pengguna sebanyak 2,56%. Di zona tengah, jikarnkenaikan tarif oleh rata-rata WTP (Rp.3.989,8, -), maka ada 54,08% pengguna yang tidakrntidak menggunakan kendaraan pribadinya. Sementara itu, jika tarif parkir dinaikkan di luar rata-ratarnATP (Rp.8.098, -) ??akan ada 54,64%. pengurangan pengguna kendaraan pribadi. Di lainrnkata, jika tingkat meningkat 1% maka akan mengurangi jumlah pengguna sebanyakrnpengguna 1,53%. Untuk zona pusat, jika tingkat meningkat sebanyak 1% saja menurunrnpengguna 1,17%. Dalam kata lain, jika tingkat di zona pusat meningkat dengan rata-ratarnWTP (Rp.7.436,23, -), maka ada will36.73% menurunnya jumlah pengguna kendaraan pribadirnSementara itu, jika tarif parkir ATP dinaikkan melebihi mean (Rp.8.336, -), adarnakan pengurangan 57.14% dari pengguna kendaraan pribadi.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain