Text
Kesiapan pengoperasian kereta commuter Jabodetabek
Garis operasi tunggal Commuter Rail komuter Jabodetabek diperkirakan akan pravide harapan untukrnkedua belah pihak baik praviders dan pengguna seroices, karena ini adalah bagian dari revitalisasi di lapanganrnperkeretaapian yang bertujuan untuk imprave seroices publik, selain itu dalam upaya untuk mengurangirntingkat kemacetan pada jam sibuk di daerah Jabodetabek. Jadi untuk mengantisipasi kebijakan KRL barurnsistem operasi perlu disiapkan berbagai fasilitas, infrastruktur dan lainnya yang mendukungrnfasilitas. Penelitian ini mencoba untuk melakukan metode komparatif memecahkan masalah dengan membandingkanrnkondisi sebelum dan sesudah operasi operasi tunggal seroice tersebut. Data yang digunakanrnData sekunder ke perpustakaan literatur yang berhubungan dengan penelitian. Perkembangan penumpang terakhirrnlima tahun 2004-2009 mengalami peningkatan rata-rata 5,5%, yang paling menonjol terjadirnpada tahun 2007 sebesar 118.095.737 penumpang (13,09%) dan untuk tahun 2008 dari 126.699.747rnpenumpang (7.29%).rnAda beberapa hal yang terkait dengan operasi seroice tunggal kereta komuter belumrnmampu pravide pelayanan yang maksimal, terutama pravision fasilitas. Pada jam sibuk adarnmasih perubahan mencolok dalam pelayanan bila dibandingkan dengan sebelum dan sesudah kebijakan baru diterapkan,rnterutama dalam hal kenyamanan karena masih ada jumlah load factor penumpang.rnDalam hal waktu tempuh lebih lama karena di setiap perhentian stasiun, itu membuat penumpang cemasrnmereka berhubungan dengan bekerja kantor malakukan atau kegiatan lainnya. Perlu mempertimbangkan atau mengevaluasi perjalananrnjalur kereta kecepatan komuter yang dirasakan oleh pengguna jasa terlalu lama karena pertimbanganrnpenumpang kereta api komuter penumpang Jabodetabek. Selain impraving seroice melaluirnstandar teknis operasional KA perkotaan, perbaikan kerusakan ekonomi yang berhubungan dengan kereta apirnfasilitas pendukung.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain