Text
Hubungan pola makanan pendamping ASI dengan pertumbuhan dan perkembangan gerak motorik kasar bayi 6-12 bulan di Kecamatan Bermani Ulu Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu
Masalah utama yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah kekurangan gizi yang membawa efek rendahnya kualitas sumber daya manusia. Bayi penuaan 6-12 bulan memiliki risiko tinggi mengalami pertumbuhan dan gangguan perkembangan. pola menyusui komplementer adalah salah satu faktor yang menyebabkan pertumbuhan gerakan motorik kasar dan gangguan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola menyusui yang saling melengkapi dan pertumbuhan gerakan motorik kasar dan perkembangan bayi penuaan 6 - 12 bulan di Kecamatan Ulu Bermani, Kabupaten Rejang Lebong. Adalah jenis observasional penelitian yang digunakan desain kohort. Sampel terdiri dari 87 bayi dari 6-12 bulan dipilih melalui simple random sampling. Data pola menyusui pelengkap dikumpulkan menggunakan wawancara dan panggilan makanan metode, data pertumbuhan menggunakan pengukuran antropometri, kotor gerakan motorik cfata menggunakan guidelme motorik dari dalam-para bayi agillg 3-18 bulan. Analisis data yang digunakan em-square, anova, linier logistik dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Tidak ada hubungan yang signifikan (p> 0,05) antara pola menyusui yang saling melengkapi dan pertumbuhan gerakan motorik kasar dan pengembangan. Ada si ~ hubungan icant (p <0,05) antara asupan energi dan asupan protein dan pertumbuhan, dengan asupan energi dan asupan protein. Ada hubungan yang signifikan (p <0,05) antara asupan energi dan asupan protein dan pengembangan, dengan asupan energi dan asupan protein. Hasil analisis multivariat menunjukkan ada 2 variabel sebagai prediktor pertumbuhan yaitu asupan energi (B = 0,096) dan asupan protein (B = 0,351) dengan (24.7) R persegi dan ada 2 variabel sebagai gross pengembangan gerakan motorik prediktor yaitu asupan energi dan protein asupan (p <0,05).
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain