Text
Kajian manfaat kebijakan pengujian kenderaan bermotor di sektor perhubungan Kota Batam
Setiap mode dari operator transportasi dan kendaraan dengan jenis dan fungsi yang memiliki spesifikasi tertenturndiperlukan untuk pengujian kendaraan untuk kriteria kelaikan jalan untuk memastikan lerel keselamatan, keamananrndan kenyamanan di jalan umum.rnUntuk layanan disebut tes setiap kendaraan pungutan yang dikenakan retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor sesuairndengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi locall.rnTujuan dari studty ini untuk menentukan penerimaan potensial dari kendaraan bermotor uji retribusi dan merekarnSehubungan dengan ketersediaan transportasi umum di kota Batam. metodologi penelitian ini deskriptifrnPendekatan analisis dengan menghitung pertumbuhan pendapatan retribusi nomor yang terkait kendaraan yang melaksanakanrnkewajiban dan melihat hubungan antara chages pengguna dan ketersediaan transportasi umumrnFasilitas di Batam.rnHasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah angkutan umum yang relatif jauh lebih murah dari publikrnmengangkut sebaliknya. Jumlah angkutan umum di tahun 2009 sebanyak 5710 unit, bukan transportasi umum sebagairnsebanyak 15.166 unit. Untuk angkutan umum didominasi oleh taksi sebanyak 3.221 unit (5851%),rn1637units opelet (29,74%) adalah Bus dari 647 unit (11,75%). Dari aspek pendapatan daerah, pendapatan retribusirnsejak tahun 2003 - 2009 menunjukkan kemajuan yang baik dan berdampak positif pada PAD. Untuk imprave penerimaanrndaerah, kendaraan uji dibuat untuk kendaraan pribadi untuk mengurangi tingkat polusi udara. tarif retribusi khususrntruk dapat ditingkatkan sebagai beban kompensasi kerusakan Roat karena mobilitas truk, sementararnluar tarif truk bisa diturunkan dalam rangka untuk meningkatkan kesadaran pengujian kendaraan bermotor.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain