Text
Analisis penyebab tingginya pemakaian dermaga dikaitkan dengan lalulintas kapal dan barang di lingkungan PT. Pelindo IV Makasar (studi kasus)
Dengan terilitnya UU Nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran, akan memicu pertumbuhan jumlahrnkapal berbendera Indonesia , membutuhkah pelabuhan berkafasitas besar. Ketua Bidang GeneralrnCargo DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA), mengungkapkan setiap harirnsekitar 80 kapal antre menunggu sandar di pelabuhan, sehingga perusahaan pelayaran menanggungrnbiatja operasional sekitar Rp. 35 Juta per hari untuk setiap kapal berkapasitas 4.000 ton yang antrernakibat kangesti di pelabuhan (Bisnis Indonesia 28 Januari 2009) ..rnDari 20 pelabuhan yang diusahakan dilingkungan PT. Pelindo N, 7 pelabuhan diantaranya tingkatrnpemakian fasilitas dermaga sudah menunjukan angka warning, dimana Berth Uccupanaj Ratiorndiatas tolok ukur ambang batas normal (BOR 72%-89%), keadaan ini merupakan salah satu pemicurnterjadinya antrian kapal mendapat tambatan. Namun setelah dihitung kembali dikaitkan denganrnwaktu efektif bongkar muat, ke tujuh pelabuhan tersebut, jika lama kapal ditambatan dapat ditekanrnresuai dengan waktu efektif bongkar muat, pemakaian dermaga masih di bawah 60%. Maka pelabuhanrndi lingkungan PT. Pelindo IV Makasar, dengan fasilitas dermaga yang ada saat ini masih mampurnuntuk menampung aktivitas bongkar pelabuhan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain