Text
Pendidikan akhlak dan budi pekerti: membangun kembali moral bangsa
Pandangan simplitis menganggap, bahwarnkemorosotan akhlak, moral dan etika peserta didik disebabkan gagalnya pendidikan agama di sekolah. Harus diakui, dalam batas tertentu, pendidikan agama memiliki kelemahan-kelemahan tertentu, sejak dari jumlah jam yang sangat minim, materi pendidikan agama yang terlalu banyak teontls, sampai kepadarnpendekatan pendidikan agama yang cenderung bertumpu pada aspek kognisi daripada afeksi dan psiko-motorik peserta didik. Berhadapan dengan berbagai kendala, constraints, dan masalah-masalah seperti ini, pendidikan agama tidak atau kurang fungsional dalam membentukrnakhlak, moral, dan bahkan kepribadian peserta didik.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain