Text
Kajian kesiapan pemberlakuan secara wajib standar mainan anak-anak
Mainan anak-anak (toy) merupakan benda yang berhubungan erat dengan kesehatan anak-anak, sebagairnkonsumen utama. Banyak kecelakaan terjadi karena sebagian produk mainan anak mengandung bahanrnberbahaya buat kesehatan atau karena salah menggunakan produk mainan ter~ebut. Karena berpotensirnmenimbulkan kecelakaan, maka beberapa negara telah memberlakukan standar sebagai persyaratan teknisrnagar produk itu dapat diedarkan di negara tersebut.rnIndonesia bermaksud memberlakukan penerapan standar mainan anak secara wajib. Namun, agar penerapanrntersebut dapat efektif, perlu didahului dengan kajian agar pemberlakuan wajib tersebut tidak mengalamirnmasalah. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui kesiapan SNI, produsen mainan domestik, dan lembagarnpenilaian kesesuaian (LPK) terkait dengan rencana pemberlakuan wajib SNI Mainan Anak-anak.rnKesiapan SNI dilakukan dengan menganalisis ketersediaan SNI yang sesuai dengan standar yang diacurnsecara internasional. Kesiapan produsen dianalisis dari jawaban kuesioner yang disebarkan pada 75 perusahaanrnmainan anak, dilengkapi dengan hasil uji terhadap 20 jenis produk mainan anak, dari berbagai tipe mainanrndan skala industri, terhadap persyaratan standar. Kesiapan LPK ditinjau dari data KAN dan kuesioner yangrndisebarkan kepada 50 lembaga sertifikasi dan laboratorium uji.rnHasil penelitian menunjukkan, Indonesia dapat dianggap memiliki kesiapan standar. Meskipun harus menunggurnselesainya revisi Standar Nasionallndonesia (SNI) yang sekarang berlaku. SNI revisi tersebut lebih sesuairndengan persyaratan internasional, tersedia dalam bahasa Indonesia sehingga mudah dipahami dan diakses.rnHasil uji produk menunjukkan sebagian besar produsen memiliki kesiapan dalam menerapkan standar,rnmeskipun diperlukan pembinaan bagi kalangan industri kecil. Dari sisi LPK, terdapat 2 laboratorium uji yangrnmampu menguji semua elemen dalam standar, beberapa laboratorium uji lain mampu secara parsial. Namunrnpada saat ini belum ada lembaga sertifikasi produk untuk mainan anak yang terakreditasi. Secara umum,rndapat disimpulkan Indonesia siap menerapkan SNI mairian anak secara wajib.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain