Text
Proses peningkatan nilai kalor batubara lignit samarinda melalui penambahan aditif low wax sulfur residu dan perlakuan temperatur pada tekanan atmosfer
Peningkatan nilai kalor batubara lignit melalui teknik upgrading brown coal (UBC)rnumumnya dilakukan dengan pemanasan pada temperatur 150°C-160°C dan tekananrn350 kPa, dimana sebelumnya batubara yang akan diolah dicampur dengan bahanrnaditif berupa low sulfur wax residue (LSWR) yang dilarutkan dalam kerasin. Penelitianrnini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur pemanasan dalam prosesrnUBC yang dilakukan pada tekanan atmosfer sehingga dapat meningkatkan nilai kalorrnbatubara lignit. 1 gram batubara lignit dicampur dengan 0,5 ml LSWR yang dilarutkanrndalam kerasin. Campuran kemudian dipanaskan di dalam oven selama 1 jam denganrnvariasi temperatur 1 00°C, 125°C, 150°C, 175°C, dan 200°C. Penelitian ini telahrnmenunjukkan proses pemanasan pada temperatur 175oc menghasilkan batubararndengan peningkatan 'nilai kalor tertinggi yaitu sebesar 52,4% dengan karakteristikrnbatubara yang dihasilkan adalah nilai kalor 5482 kal!g, kandungan air 3,138%, aburn6,009%, volatile matter 66,288%, dan fixed carbon 24,565%.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain