Text
Teknologi proses ekstraksi tokoferol dari rumput laut sebagai sumber vitamin E pada sabun mandi
Propinsi Kalimantan Timur mengembangkan budidaya perikanan khususnya rumputrnlaut, terutama di daerah Bontang, Kabupaten Kutai Timur, Berau serta Nunukan.rnPotensi rumput laut tersebut cukup besar yaitu sekitar 170.000 ton/tahun (DinasrnPerikanan 2012). Rumput laut selain memiliki klorofil atau pigmen warna yang lainrnjuga mengandung vitamin A dan vitamin E (Sunarto, 2003). Vitamin E mencegahrnlipofuscin, lemak yang teroksidasi pemicu proses penuaan kulit secara dini. Tujuanrndari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode ekstraksi rumput laut jenisrnEuchema Cotonii sehingga diperoleh ekstrak rumput laut dengan kandunganrnvitamin E dalam bentuk Tokoferol. Selanjutnya ekstrak rumput laut tersebutrnditambahkan sebagai additive ke dalam sabun sebanyak 2%. Teknik ekstraksi yangrndigunakan adalah metode kristalisasi dingin dengan pelarut metanol. Hasil ekstrakrnrumput laut diuji menggunakan metode HPLC dan diperoleh kandungan tokoferolrn0.17 - 1.14 IU, asam lemak bebas 3,54%-4.42% dan bilangan peroksida 4.05%-rn4.15%. Penambahan ekstrak rumput laut sebagai sumber tokoferol tidakrnmempengaruhi mutu sabun yang dihasilkan yaitu sesuai standar SNI 06-3532-1994rn(SNI Sabun mandi)
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain