Text
Bahasa dan integrasi bangsa dalam kajian Antropologi fungsional
Tulisan ini berusaha mengkaji fungsi atau peran bahasa dalam proses integrasi BangsarnIndonesia. Tulisan ini mengangkat permasalahan, yaitu bagaimana proses Bahasa Indonesia dimodifikasirndan diadopsi menjadi bahasa persatuan yang berfungsi sebagai perekat keberagaman etnik? Tujuanrnpenulisan artikel ini adalah berusaha menjawab permasalahan bagaimana proses Bahasa Indonesiarndimodifikasi dan diadopsi menjadi bahasa persatuan sehingga bisa beradaptasi dengan perubahan jamim.rnLandasan teori yang digunakan dalam melakukan analisis di sini adalah teori antropologi-fungsionalrnyang dikembangkan oleh dua antropolog Inggris yaitu Bronislaw Malinowski dan Radcliffe Brown. Hasilrnbahasan menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia memiliki karakter khusus yang berbeda dengan bahasabahasarnbangsa lain karena Bahasa Indonesia berakar dari tradisi etnik lokal. Apabila Bahasa Indonesiarntetap diperlukan sebagai bahasa yang bisa menjaga integrasi negara Indonesia maka harus ada sosialisasirndan pewarisan. Sosialisasi Bahasa Indonesia baku secara massal dan berkesinambungan misalnyarndilakukan oleh TVRI atau TV-TV swasta yang menggunakan bahasa baku dalam siarannya. BahasarnIndonesia yang difungsikan sebagai bahasa persatuan bagi masyarakat Indonesia telah menciptakanrnfenomena bahasa berdampingan dengan fenomena politik, dalam hal ini adalah politik-kebahasaan.rnSebagai saran, bahwa Bahasa Indonesia baku bisa menjadi salah satu unsur dalam menjaga integrasirnBangsa Indonesia, maka harus dilakukan sosialisasi dan pewarisan yang tiada henti.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain