SISTEM AUTOMASI PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Masuk
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Text

Perbaikan proses fermentasi biji kakao kering dengan penambahan tetes tebu, khamir, dan bakteri asam asetat

Nikodemus, WK. - Konferensi; Ruslan, [et.al] - Konferensi; Ruslan [et.al] - Konferensi;

Sebagian besar biji kakao yang dihasilkan petani indonesia merupakan kakao kering non-fermentasi yang kualitasnya masih dapat ditingkatkan dengan metode fermentasi, tetapi dibutuhkan optimasi agar fermentasi dapat berjalan dengan baik.penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian tetes tebu, khamir saccharomyces cerevisiae, dan bakteri acetobacter aceti pada fermentasi biji kakao kering.rnbiji kakao kering diperoleh dengan mengeringkan biji kakao basah (segar) di rumah kaca, dan masing ditentukan kadar gula reduksinya. Percobaan fermentasi biji kakao kering dilakukan dalam ember (d=20 cm, t=30 cm) yang diberi lubang untuk aerasi diameter 0,5 cm dan jarak antar-lubang 10 cm. biji kakao kering dibasahi kembali melalui perendaman dalam air destilat steril selama 4 jam. penambahan biakan saccharomyces cerivisiae dan acetobacter aceri dilakukan pada saat perendaman. penambahan tetes tebu dilakukan dalam duavariasi yaitu, 1 dan 1,5 kali kadar gula reduksi yang hilang karena pengeringan. Kakao diinkubasi selama enam hari dan dibalik setiap dua hari sekali. setiap perlakuan diulangi tiga kali dan diamati tiap dua hari sekali. kadar gula reduksi, kadar etanol, kadar asam tertitrasi, populasi khamir, dan bakteri asam asetat dalam pulp/ cairan fermentasi diamati selama proses fermentasi. untuk mengetahui kualitas biji kakao kering dilakukan pengukuran pH, dan uji belah pada biji kakao kering.rnpemberian tetes tebu terutama pada dosis 1,5 dan biakan meningkatkan kadar gula reduksi dan kadar etanol, kadar asam tertitrasi, populasi khamir, dan bakteri asam asetat pada pulp/ cairan fermentasi. penambahan biakan dan tetes tebu dengan dosis 1,5 memberikan jumlah biji terfermentasikan tertinggi yaitu 68,4%, sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan tetes tebu, khamir, dan bakteri asam asetat dapat memperbaiki proses fermentasi biji kakao kering.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail
Judul Seri
Teknosains
No. Panggil
-
Penerbit
: ., 2013
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
1411-6162
Klasifikasi
-
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Vol. 3, No. 1, Tahun
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

SISTEM AUTOMASI PERPUSTAKAAN
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?