Text
Program layanan bimbingan konsep diri (self concept) pada siswa tunalaras
Penelitian ini betujuan untuk menemukan program layanan bimbingan konsep diri pada anakrntunalaras di SLB/E Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) masih belum optimal mendapatrnbimbingan konsep diri guna menumbuhkan kesadaran pentingnya diri dalam menempatkan diri; 2)rnkendala penanganan konsep diri melalui bimbingan masih cukup banyak terutama pada sistem pendidikanrndi SLB yang belum memandang perlu adanya fungsi Bimbingan Konseling; 3) Perlunya penerapanrnbimbingan yang multiteknik dalam setiap penanganan kasus yang terjadi pada siswa termasuk persoalanrnkonsep diri siswa tunalaras. Teknik-teknik yang diterapkan di SLB/E Surabaya adalah desensitisasirnsistematik, untuk mengeliminasi perilaku-perilaku siswa yang mengarah pada tindakan kebosanan, rationalrnemotif terapy (RET) untuk menanggulangi keyakinan-keyakinan siswa tentang konsep diri yang tidakrnsesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya, serta layanan informasi melalui kegiatan bermain peran,rneksperimen bersama dan diskusi. Pada 4 (empat) subjek yang dikenakan dalam uji coba terbatasrnmenunjukkan adanya perubahan konsep diri ke arah yang lebih positif seperti: frekuensi penyimpanganrnperilaku sosial semakin berkurang seperti berkata sopan, pakaian mulai rapi dsb, siswa tidak lagirnmelakukan kebiasaan menunggu bimbingan guru kelasnya atau instrukturnya apabila mengerjakan tugasrnsekolah, berdasarkan laporan dari orangtua siswa tidak lagi melakukan kebiasaan membiarkan pekerjaanrnyang ia kerjakan sendiri, tetapi mulai diringkas sendiri atau. ditata seperti semula, siswa mulai dapatrnmemahami bahwa dirinya itu bagian dari lingkungan sekolah atau lingkungan keluarga.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain