Text
Implementasi teori responsi butir (item response theory) pada penilaian hasil belajar akhir di sekolah
Pengukuran pendidikan meliputi pengukuran hasil bel ajar mencakup bermacam bidang, tergantungrnobjek hasil belajar apa yang ingin diukur. Oleh karen a itu, yang menjadi permasalahan dalam artikel ini: 1)rnapakah teori responsi butir atau teori tes modern bisa menutupi kelemahan-kelemahan yang ada padarnteori tes klasik; 2) bagaimana implementasi teori responsi butir dalam mengatasi permasalahan-permasalahanrnujian nasional sehingga tidak ada kelompok yang diuntungkan dan kelompok yang dirugikan akibatrnpengukuran yang tidak adil? Tujuan dari penulisan artikel ini adalah menjelaskan implementasi teori responsirnbutir dalam menutupi kelemahan yang ada pada teori tes klasik dan mengatasi permasalahan ujian nasional,rnsehingga tidak ada kelompok yang dirugikan maupun diuntungkan akibat pengukuran yang tidak adil.rnTeori responsi butir merupakan alternatif pilihan yang bertujuan melepaskan diri dari ketergantungan tesrnyang diberikan dengan sampel peserta tes. Dalam hal ini walaupun soal-soal tersebut dikerjakan olehrnsiswa yang pandai atau siswa yang kurang pandai, indikasi tingkat kesukaran suatu soal tetap tidakrnberubah. Ada tiga asumsi yang harus dipenuhi dalam teori response butir, yaitu: 1) unidimensi; 2)rnindependensi lokal; dan 3) invariansi. Sedangkan karakteristik butir ada tiga, yaitu: 1) taraf sukar butir; 2)rndaya beda butir; dan 3) tingkat kebetulan betul pada butir. Untuk mengukur kemampuan peserta tes yangrnsangat beragam di Indoensia, seperti Ujian Nasional, seharusnya digunakan juga ujian atau tes yangrnberbeda tingkat kesukaran soalnya, supaya adil dan juga akurat hasilnya. Peserta tes atau ujian yangrnmengerjakan tes atau ujian yang berbeda tingkat kesukaran soalnya, tetap bisa dibandingkanrnkemampuannya, asalkan soal-soal dalam ujian tersebut berasal atau diambil dari bank soal yang sudahrndikalibrasi dengan konsep item response theory.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain