Text
Komunitas agama di Jawa-Sunda sebuah fenomena religiositas masyarakat di kuningan Jawa barat
Masyarakat di Cigugur, Kuningan District, Jawa Barat (Daerah Jawa) mengenali komunitas yang merupakan campuran antara Jawa Sunda (Gavanese-Sundanese) bernama Komunitas Agama Djawa-Sundarn(Iklan, komunitas agama Djawa-Sunda). Komunitas agama ini telah dipraktekkan selama bertahun-tahun, sebelum kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. IKLAN ini adalah benar-benar komunitas yang anggota memiliki rasa yang kuat kebangsaan Indonesia dan moralitas bangsa mereka sendiri berjuang untuk hak-hak mereka dari kolonialrnmelalui agama-budaya sebagai cara untuk perjuangan mereka. IKLAN telahrnwujud sebelum masuknya Asing, seperti agama Hindu, Kristen dan Islam ke tanah Jawa. Konservasi budaya bukanlah bagianrnagama tetapi hal ini dapat dikategorikan sebagai agama-budaya lokal orang percaya. Semboyan mereka adalah bahwa: Rukan umat Tuhan, sepengertian tapirnbukan sepengakuan (sangat diterjemahkan sebagai semua makhluk dewa dengan pemahaman yang sama tetapi berbeda pengakuan). Kepercayaan ini tidak membedakan latar belakang agama, Hindu, Kristen, atau karena kenyataan bahwa komunitas ini adalah kelompok berbasis kemanusiaan. Mereka mempunyai budaya dan kepercayaan ini melalui pengalaman mereka praktis.Kegiatan iklan. Untuk. mengikat anggota masyarakat adalahrnbenar-benar sebuah fenomena kearifan lokal dan religiusitas ini komunitas di Kuningan, Jawa Barat. Penelitian pertanyaan adalah: Apa itu relevansi fenomena iklan religiusitas dalamrnkoneksi dengan isu-isu hadir globalisasi? Moto IKLAN membuktikan bahwa komunitas ini telah benar-benar dimengerti dan dilakukan pendekatan pluralistik-agama sebelum diskusi pada pluralistikrnmasalah di Indonesia seperti hari ini. Penelitian ini diharapkan untuk mendapatkan praxisphilosophy.rn
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain