Text
Model networking sebagai strategi peningkatan mutu manajemen konseling pada sekolah lanjutan atas di Kota Medan
Konseling sekolah harus berubah pada dasarnya di era kurikulum berbasis kompetensi. Untuk saat ini, konseling mengintegrasikan pembelajaran yang telah dipisahkan sebelumnya. Belajar dan konseling diperlukan untuk meningkatkan siswa kompetensi, seperti akademik, personal, sosial, agama dan keluarga kompetensi hidup. Metodologi dalam penelitian ini berdasarkan RD oleh Borg dan Gall. Langkah-langkah sebagai berikut: (i) pra-survei, (ii) perencanaan, (iii) pengujian, (iv) validasi model, dan (v) diseminasi. Data dikumpulkan dengan tes, wawancara, diskusi, kuesioner untuk merancang manajemen jaringan konseling di sekolah tinggi. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (i) Perlu pengkajian dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan beberapa perangkat lunak diterapkan (ii) AUM dan ITP dan data dasar, (iii) Jaringan diagram adalah penting untuk merancang mekanisme pelayanan manajemen. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa model jaringan dapat digunakan untuk mengelola informasi terpadu dan terus menerus untuk mengurangi waktu konseling dan mengintegrasikan kegiatan yang lebih.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain