Text
Transisi dari idealisme ke realitas dalam dunia kerja
Kesibukan bekerja seringkali membuat kita merasa tak bisa melakukan apa-apa. Apalagi bagirnyang baru bekerja. Setelah dunia perguruan tinggi yang mengasyikkan, tentu saja dunia kerjarnmerupakan lahan baru yang menantang buat para pemula. lbarat pesawa terbang, usia 20 tahun sampairnusia 30 tahun Anda berada dalam posisi bela jar take-off dan belajar untuk cruising the sky.rnAwal memasuki dunia kerja sering membuat orang kecewa, karena hanya sebagian kecil sajarnilmu yang didapat di perguruan tinggi terpakai sehari-hari. Orang sering lupa bahwa di banyak jenisrnpekerjaan, perusahaan tidak mencari kemampuan teknis di suatu cabang ilmu tertentu. Tapi lebihrnmencari kualitas-kualitas lain dari eaton pekerja, seperti: leadership, way of thinking, ability to work inrnteam, willingness to work in a very stressful situation, dan lain-lain.rnEnergi lebih banyak terserap pada latihan kerja yang banyak menuntut kekuatan fisik danrnadaptasi perilaku, namun yang sebenarnya sedang terjadi adalah: Anda sedang mengalami transisi darirndunia penuh idealisme di perguruan tinggi ke dalam suatu wawasan yang sangat realistis di dunia kerja.rnPada tahap ini memang dituntut untuk memiliki ffeksibilitas hampir di semua bidang pekerjaan.rnFleksibilitas tak selalu berarti tak punya pendirian alias plin-plan. Fleksibilitas akan mengantar ke prosesrnadaptasi yang menyenangkan. Jangan takut mengalami stres, karena sampai pada titik tertentu stresrnamat berguna untuk memacu selangkah lebih maju. Stres akan merangsang kelenjar adrenalin untukrnbekerja lebih keras. Nikmati saja stres di awal kerja.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain