Text
Ekonomi politik BUMN
Ketika pertama kali menjabat sebagairnMenteri Negara BUMN, saya sudahrndihadapkan problem rumitnya menatarninternal organisasi KementerianrnNegara BUMN. Salah satu di antaranya adalah rendahnya pejabat eselon (sekitar 30 persen) yang bisa bekerja fulltime. Selebihnya, ada yang sakit, pensiun, mengundurkan diri, tidak aktif danrnsebagainya. Sedangkan usulan saya kepada Tim Penilai Akhir (TPA) untuk menambah dan mengganti formasi yang lowong, belum terealisasikan sepenuhnya. Hal ini dapat dimengerti, sebab parameter ideal seorang deputi atau staf ahli adalah the captclin dari beragam corporaternleaders BUMN. Jadi, kriterianya memang tidak mudah. Kalau hal ini hanya dipercayakan kepada sosok birokrat yang kurang memahami visi korporasi, saya khawatir, tujuan yang ingin dicapairntidak optimum. Akan tetapi, masalah tersebut hanyalah satu dari beragam persoalan BUMN yang membutuhkanrnpembenahan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain