Text
Laporan media massa tentang konflik antar- etnik di indonesia dan implikasinya bagi pendidikan multikultural
Diskusi di artikel ini didasarkan pada studi penelitian laporan media massa tentangrnkonflik di Indonesia. Ini berfokus pada konflik di Ambon, Paso, Sambas dan Sampit sebagai pelaporan oleh Republika, Kompas, dan Media Indonesia. Daerah ini dianggap sebagai konflik etnis yang lebih luas daripadarnorang-orang di tempat lain. Studi mencoba untuk menganalisis bagaimana laporan media massa Nasional luas konflik di daerah tersebut. Kemudian, berdasarkan analisis ini dikembangkan beberapa implikasi yang bernilai menerapkan untuk pendidikan multikultural di Indonesia. Dalam studi ini ada dua hasil utama dapat belajar. Pertama, media massa tiga tampaknya menyimpulkan bahwa konflik ini dikembangkan olehrnaktor intelektual di balik layar. Ini menyiratkan bahwa orang-orang yang terlibat dalam konflik kurang penting untuk mengidentifikasi provokasi konflik. Kedua, studi ini menemukan bahwa konflik samarndilaporkan di orientasi yang berbeda. Itu berarti bahwa media massa sangat dipengaruhi oleh kepentingan merekarn(ideologi). Sementara itu, dalam masyarakat multikultural, media massa ini diharapkan akan banyak perhatian denganrnperan sebagai menjembatani perbedaan dalam masyarakat. Akibatnya, berdasarkan temuan ini pendidikan. Pendidikan multikultural terutama disarankan untuk mengembangkan pendekatan yang kritis untuk mendidik siswa menjadi lebih sensitif tentang isu-isu penting masyarakat multikultural.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain