Text
Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentang tubuh dengan Body Esteem dan harga diri
Sejauh ini sudah cukup banyak hasil penelitian yang menyatakan adanya hubungan antara body esteem seseorang dengan harga dirinya secara umum, namun belum banyak yang memaparkan dinamika proses pembentukan harga diri itu sendiri. Penelitian berikut ini bertujuan untuk: (1) menemukan prediktor-prediktor dari rendahnya body esteem, dan (2) bagaimana prediktor-prediktor tersebut bersama-sama dengan body esteem selanjutnya berkontribusi terhadap pembentukan harga diri yang rendah. Subyek penelitian adalah 458 orang mahasiswa Unika Atma Jaya (229 laki-laki dan 229 perempuan), mereka mengisi kuesioner yang antara lain terdiri dari skala untuk mengukur BMI (Body Mass Index); evaluasi subyektif (kepuasan) terhadap tubuh; kebiasaan berpikir negatif tentang tubuh; body esteem; dan harga diri. Analisa hasil menunjukkan bahwa hanya kepuasan terhadap tubuh; kebiasaan berpikir negatif tentang tubuh; serta BMI seseorang yang mampu memprediksi body esteem. Namun patut diperhatikan bahwa evaluasi subyektif seseorang lebih berkontribusi terhadap pembentukan harga diri dibandingkan dengan pengukuran proporsi tubuh yang lebih obyektif seperti misalnya BMI. Selanjutnya, body esteem dan kebiasaan berpikir negatif tentang tubuh mampu memprediksi harga diri. Sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan betapa pentingnya kebiasaan berpikir negatiftentang tubuh bila dibandingkan dengan BMI, yang sebenarnya merupakan pengukuran proporsi tubuh yang lebih obyektif dalam memprediksi body esteem; dan kesimpulan lain yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa kebiasaan berpikir negatif tentang tubuh juga memberikan kontribusi yang langsung dalam memprediksi harga dirisecara umum, tidak seperti halnya kepuasan terhadap tubuh yang hanya berkontribusi terhadap harga diri lewat kontribusinya terhadap body esteem.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain