Text
Face and politeness phenomena in the changing China
Penelitian ini, secara umum, ditujukan untuk mengetahui persepsi masyarakat Cina moderen terhadap konsep tradisional Confucianism tentang wajah (lian atau mianzi). Secara khusus, penelitian ini mengungkap bagaimana persepsi tersebut tercermin dalam pola komunikasi antarpersonal mereka. 100 orang Shanghai terlibat dalam penelitian ini, 50 orang diambil dari daerah perkotaan dan 50 orang dari pedesaan. Mereka merepresentasikan berbagai latar belakang sosial yang berbeda, meliputi usia, jenis kelamin, tempat tinggal, dan pekerjaan. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur, kemudian dianalisis dengan menggunakan kerangka ajaran Confucianism tentang sifat-sifat yang mendasari konsep wajah. Sifat-sifat itu meliputi relasional, komunal/sosial, hirarkis, dan moral. Analisis data menunjukkan bahwa dalam keseluruhan interaksi berbahasanya, pra responden sangat memperhatikan nilai-nilai yang terkandung dalam konsep wajah seperti terkandung dalam Confucianism. Diketahui bahwa dari keempat sifat wajah itu, integritas moral de menjadi acuan paling penting untuk menilai apakah seseorang itu masih memiliki wajah atau justru sebaliknya. Hilangnya moralitas berarti hilangnya sifat-sifat manusiawi pada seseorang.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain