Text
Melacak akar pemikiran tasawuf modern hamka: sebuah kritik terhadap tasawuf
Ketika menulis bukunya yang terkenal.” Tasawuf Modern”, Hamka sesungguhnya telah meletakkan dasar-dasar sufisme baru di tanah air. Dalam buku itu terdapat alur pemikiran yang memberi penghargaan yang wajar kepada penghayatan esoteris Islam yang tetap dalam kendali ajaran-ajaran standar syariah dan menekankan perlunya pelibatan diri dalam masyarakat. Berbeda dengan “Sufisme Klasik” yang menganut faham isolatif (I’tizaliyah) yaitu menjauh dari masyarakat. Jadi, “sufisme modern” yang dianut Hamka menekankan perbaikan akhlak dan ketertiban langsung pada masyarakat secara permanen. Karena itu, tegas Hamka, tasawuf diperlukan oleh masyarakat. Pemikiran tasawuf Hamka berbeda dengan faham tradisionalis. Ada pikiran dan gagasan baru dalam tasawuf yang dibawa Hamka. Dalam faham Tasawufnya, keras faham tasawuf yang anti dunia dan cenderung menjauhkan diri dari persoalan yang dihadapi masyarakat. Bentuk tasawuf pembaruan Hamka yang ada “Tasawuf Modern” berbeda dengan yang lain.Tasawuf Modern Hamka sebenernya sama dengan Neo-Sufisme. Beliau perintis Neo-Sufisme di Indonesia.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain