Text
Proses repatriasi pengungsi International Global ke Negara asal di Asia dan Afrika
Pengungsi Internasional merupakan satu fenomena polsekbud ketika ratusan nbu penduduk beraneka etnis dan budaya meninggalkan negara asal ke negara lainnya dengan aspek kehidupan tersendiri. Penelitian ini beranjak dari keingintahuan tentang bagaimana proses kembalinya pengungsi International ke negara asal/repratiasi. Penelitian ini merupakan jenis riset pustaka yang memadukan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang saling melengkapi. Hail penelitian menunjukan, jumlah pengungsi internasional pada kurun waktu 1993-2013 bersifat fluktuatif. Sepanjang tahun 2007- 2011,jumlah pengungsi intemasional mengalami penurunan secara berturut-turut sebesar0.1%, 13%, 9%, 1.2%, dan 9.5%. Sementara pada tahun 2012 dan 2013 mengalami kenaikan sebesar 14% dan 15%. Sebagian besar dari pengungsi itu berasal dan Afghanistan, Sudan, Burundi, Rep. Demokrat Kongo, Palestina, Somalia, Irak, Vietnam, Liberia, dan Angola. Hampir seluruh pengungsi itu mencari perlindungan dalam jarak yang relatif dekat, menuju ke negara-negara tetangga. Peniode tahun 2001- 2007, negara tujuan utama dan pengungsi internasional, meliputi Pakistan, Rep. Islam Iran, Rep. Arab Syria, Jerman, Yordania, Rep. Tanzania, dan Chad. Pengungsi internasional kebanyakan terdiri dan kaum perempuan, anak-anak, balita, dan lansia. Terdapat 51% pengungsi perempuan, anak-anak berumur kurang dan 18 tahun sebesar 10%, balita 10%, dan lansia 7%. Proses kembalinya pengungsi international ke negara asal dipengaruhi dua faktor yaitu faktor internal berupa informasi yang diperoleh tentang kondisi negara asalnya dan faktor ekternal yaitu berupa kondisi negara tempat pengungsian.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain