Text
Pendidikan antropologi dan pembangunan Indonesia
Artikel ini ditulis dalam menanggapi tantangan yang diajukan oleh dua non-antropolog alih peran antropolog dalam pembangunan nasional Indonesia. Tantangan itu dibuat oleh almarhum Dr. Y.B. Mangunwijaya (Kompas 24 Januari 1996) dan Dr. Benjamin Lumenta (Kompas, 29 Januari 1996). Bahkan respon yang diberikan oleh Prof. Parsudi Suparlan (Kompas 3 Februari 1996) dan penulis (Republika, 2 Mei 1996).rnArtikel ini merupakan perpanjangan dari artikel penulis sendiri yang muncul di republika dari 2 Mei 1996. Ia menemukan bahwa ide ini pada peran antropolog dalam pembangunan nasional tidak bisa ditutupi memadai dalam artikel koran singkat, dan membutuhkan diperpanjang dan serius diskusi bahkan lebih sejak artikel ini menyentuh pada sistem pendidikan antropologi di Indonesia, khususnya di Departemen Antropologi aat Universitas Indonesia. Dengan demikian, artikel membawa tiga poin utama, yaitu antropolog peran di Indonesia, pengembangan sistem pendidikan antropologi di Indonesia, dan pembangunan Indonesia.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain